Hirudo Terapi atau Terapi Lintah
Sejak 4000 tahun yang lalu terapi Lintah
sudah akrab dengan dunia pengobatan. Manfaatnya sudah diakui oleh
kedokteran Yunani dan Romawi. Pada abad ke-19 lintah menikmati zaman
keemasan. Jutaan lintah dibudidayakan untuk penggunaan medis dalam
terapi sedot lintah.
Pertengahan 1800-an lintah digunakan
untuk menyedot darah pada titik lokal. Pengobatan dengan lintah
diberikan kepada pasien yang menginginkan perubahan warna pada wajah.
Dokter menggunakan lintah untuk
membantu mengembalikan sirkulasi darah ke jaringan yang akan
dicangkokkan dan disambungkan seperti jari dan jari kaki. Esensi dari
terapi sedot lintah adalah mengencerkan darah dan mengencerkan
sumbatan/stagnasi. Sehingga untuk kasus kekentalan darah atau penderita
LED/Laju Endap Darah tinggi insya Allah sangat baik jika melakukan
terapi sedot lintah. Demikian juga untuk kasus penyumbatan pembuluh
arteri pada Jantung. Tetapi tidak semua kasus Jantung dapat selesai
dengan terapi Lintah.
Untuk melakukan terapi lintah, memang
sangat mudah jika hanya sekedar menempelkan pada tempat yang sakit. Akan
tetapi ada kaidah-kaidah yang perlu diperhatikan sebelum melakukan
terapi lintah. Mencakup kondisi tubuh pasien (SIndrom) dan gejala
penyakit yang timbul (Simptom).
Karena tidak bisa sembarangannya
melakukan terapi lintah ini, maka kita dituntut untuk terus belajar dan
belajar. Sesuai dengan prinsip “Al-Ilmu qobla qauli wal ‘amal” Ilmu itu
sebelum bicara dan beramal. Jika kita melakukan segala sesuatu tanpa
ilmu, niscaya kesesatan/ kemudhorotan yang akan kita derita.
Semoga Allah memberikan hidayah dan
taufik-Nya, sehingga kita tidak berhenti belajar dan beramal dengan
hanya mengharapkan keridhoan-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar